JAKARTA - Menjelang akhir tahun, informasi harga bahan bakar minyak menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang bersiap melakukan perjalanan.
Mobilitas yang meningkat membuat konsumen perlu memastikan anggaran bahan bakar tetap terkendali. Karena itu, pembaruan harga BBM Pertamina menjadi acuan utama sebelum bepergian.
PT Pertamina Persero resmi melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang berlaku mulai awal Desember 2025. Penyesuaian ini menjadi bagian dari mekanisme rutin yang menyesuaikan dinamika harga minyak dunia serta ketentuan pemerintah. Dengan memahami detail harga terbaru, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan secara lebih matang.
Penetapan harga BBM ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020. Aturan tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui SPBU.
Melalui kebijakan ini, pemerintah dan Pertamina berupaya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis, stabilitas pasokan energi, serta daya beli masyarakat. Harga yang ditetapkan mencerminkan kondisi pasar sekaligus komitmen untuk menjaga ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia.
Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Nasional
Kenaikan harga tercatat terjadi pada seluruh jenis BBM nonsubsidi yang dipasarkan Pertamina. Produk-produk seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami penyesuaian dibandingkan bulan sebelumnya. Perubahan ini berlaku serentak di berbagai daerah dengan besaran yang menyesuaikan pajak daerah.
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar lima persen, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax kini berada di angka Rp12.750 per liter. Angka tersebut naik dari harga sebelumnya yang berada di level Rp12.200 per liter. Kenaikan ini menjadi salah satu yang paling diperhatikan masyarakat pengguna kendaraan pribadi.
Sementara itu, Pertamax Turbo mengalami penyesuaian menjadi Rp13.750 per liter dari sebelumnya Rp13.100 per liter. Pertamax Green 95 juga mengalami kenaikan dan kini dijual seharga Rp13.500 per liter, naik dari Rp13.000 per liter. Penyesuaian ini sejalan dengan formula harga yang berlaku.
Untuk jenis solar nonsubsidi, Dexlite kini dibanderol Rp14.700 per liter, meningkat dari Rp13.900 per liter. Sedangkan Pertamina Dex dijual dengan harga Rp15.000 per liter, naik dari Rp14.200 per liter. Kenaikan ini mencerminkan pergerakan harga minyak mentah global.
Harga BBM Subsidi Tetap Dipertahankan
Di tengah penyesuaian BBM nonsubsidi, pemerintah dan Pertamina memastikan harga BBM subsidi tetap tidak berubah. Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, khususnya kelompok yang sangat bergantung pada BBM bersubsidi untuk aktivitas sehari-hari.
Pertalite sebagai BBM subsidi jenis bensin tetap dipatok dengan harga Rp10.000 per liter di seluruh wilayah yang telah ditetapkan. Harga ini tidak mengalami perubahan meskipun terjadi penyesuaian pada produk nonsubsidi lainnya.
Bio Solar sebagai BBM subsidi jenis solar juga tetap dijual dengan harga Rp6.800 per liter. Keputusan mempertahankan harga ini bertujuan melindungi sektor transportasi dan logistik agar biaya distribusi barang tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
Dengan tetapnya harga BBM subsidi, pemerintah berharap daya beli masyarakat tetap terjaga. Kebijakan ini juga menjadi bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan global.
Rincian Harga BBM di Berbagai Wilayah
Harga BBM Pertamina pada 28 Desember 2025 bervariasi di setiap wilayah, menyesuaikan pajak daerah dan biaya distribusi. Di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp13.400 per liter, Dexlite Rp14.200 per liter, Pertamina Dex Rp14.500 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Di kawasan Free Trade Zone Sabang, harga Pertamax lebih rendah yakni Rp11.500 per liter, sementara Dexlite berada di angka Rp13.000 per liter. Pertalite dan Solar subsidi tetap dijual dengan harga yang sama seperti wilayah lain.
Untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu, Pertamax dijual Rp13.050 per liter, Pertamax Turbo Rp14.350 per liter, Dexlite Rp15.300 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.600 per liter. Harga Pertalite dan Solar subsidi tetap tidak berubah.
Wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur mencatat harga Pertamax Rp12.750 per liter, Pertamax Turbo Rp13.750 per liter, Pertamax Green 95 Rp13.500 per liter, Dexlite Rp14.700 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.000 per liter. Pertalite dan Solar subsidi tetap di harga lama.
Di kawasan timur Indonesia seperti Maluku, Papua, serta Papua Barat dan wilayah pemekarannya, harga BBM nonsubsidi relatif seragam dengan wilayah lain yang memiliki PBBKB lebih tinggi. Meski demikian, Pertalite dan Solar subsidi tetap dijaga pada harga yang sama.
Dengan mengetahui rincian harga BBM di masing-masing daerah, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih bijak. Informasi ini menjadi panduan penting agar pengeluaran bahan bakar tetap terkontrol dan aktivitas akhir tahun dapat berjalan lancar tanpa kendala.